Identifikasi Alih Fungsi Lahan Perkebunan menjadi Kawasan Industri serta Perubahan Ekonomi dan Sosial Masyarakat Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang
Abstract
ABSTRAK
Desa Ketanggan merupakan salah satu desa di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, letaknya strategis yaitu berada pada pesisir pantai utara Pulau Jawa. Pola penggunaan lahan di Desa Ketanggan sebagian besar diperuntukan perkebunan karet, yang di kelola PT. Perkebunan Nusantara IX dan juga untuk tanah pertanian sawah atau ladang, sedangkan sisanya untuk tanah pemukiman dan fasilitas lainnya. Bertambahnya tahun ke tahun lahan perkebunan di Desa Ketanggan sekarang mengalami perubahan penggunaan lahan. Alih fungsi lahan yang terjadi di Desa Ketanggan disebabkan adanya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah direncanakan oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang Tahun 2019-2039. Dibangunnya kawasan industri ini menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam perkembangan dan pembangunan wilayah.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif skoring dan spasial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan alih fungsi lahan menjadi Kawasan Industri Terpadu Batang serta perubahan terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.
Hasil dari penelitian ini yaitu terjadinya perubahan penggunaan lahan perkebunan sebanyak 395,76 Ha yang semula 877,43 Ha menjadi 481,67 Ha. Pada tahun 2024 terjadi penambahan lahan industri 190,23 Ha, lahan permukiman 74,40 Ha, dan lahan sawah 131,13 Ha. Keberadaan sektor industri ini memberikan perubahan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Kondisi ekonomi di Desa Ketanggan semenjak dibangunnya Kawasan Industri Terpadu Batang mengalami peningkatan. Dengan adanya peluang kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Sedangkan kondisi sosial di Desa Ketanggan tidak mengalami perubahan. Sementara itu pendidikan di Desa Ketanggan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan semakin banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan, sehingga mendorong masyarakat untuk meningkatkan pendidikan mereka.
Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Kawasan Industri, Ekonomi, Sosial
Keyword : Land Function Transfer, Industrial Area, Economic, Social
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
A. H Dharmawan, M. S. (2007). Konversi Lahan Pertanian Dan Perubahan Struktur Agraria. Jurnal Sosiologi Pedesaan.
A.Gustiawan, &. L. (2019). Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non-Pertanian (Industri) Di Kabupaten Cianjur Serta Dampak Bagi Perekonomian Masyarakat Wilayah Setempat Di Desa Sukasirna Kabupaten Cianjur. Jurnal Wilayah dan Kota.
Adji, Wahyu., dkk. 2007.Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Agus Mubarokah, E. H. (2022). Pengaruh Alih Fungsi Lahan Perkebunan terhadap Ekosistem Lingkungan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK), 2.
Alih Fungsi (Konversi) Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Kasus Di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran. Ejournal Sosiatri-Sosiologi, 4(2), 280–293.
Al-Vatia, T. V. A.-V. V., & Djojomartono, P. N. (2019). Analisis Pengaruh Rencana Penggunaan Lahan Terhadap Nilai Tanah di Kecamatan Gamping, Sleman, D.I Yogyakarta Tahun 2013 s.d 2018. JGISE: Journal of Geospatial Information Science.
Astuti, D.E.(2013).Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang pada Ibu Rumah Tangga di Kota Samarinda. Ejournal psikologi,1(2),148-156.
BPS. (2020). Kecamatan Gringsing Dalam Angka 2020.
BPS. (2023). Kabupaten Batang Dalam Angka 2023.
BPS. (2023). Kecamatan Gringsing Dalam Angka 2023. Batang.
Defreza, R. (2020). Kajian Pengaruh Kawasan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Infrastruktur Di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai. Universitas Islam Riau.
Deliyanto, B. (2014). Manajemen Lahan. Pengenalan Lahan, 1-35.
Djaenudin, D., Marwan H., Subagyo H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis untuk Komoditas Pertanian. Edisi Pertama tahun 2003, ISBN 979-9474-256. Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor, Indonesia.
Fatchurrokhman, M. F. (2018). Dampak Kawasan Industri Millenium Terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Desa Peusar Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang. Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIP.
Fitrian Adiyaksa, P. N. (2020). Evaluasi Alih Fungsi Lahan PertanianMenjadi Lahan Industri di Kabupaten Kendal Tahun 2014 -2018. Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 72.
Gunadi, S. P. (2014). Dampak Kegiatan Indutri Terhadap Kegiatan Penduduk. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
Gunarsa, Singgih D & Yulia Singgih D. Gunarsa.1991.Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia
Haryanto, R. W. (2019). Analisis Wirausaha dan Peluang Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Kegiatan Pelaku UKM Center . Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Hasanah, A. (2021). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Permukiman. Institut Agama Islam Negeri Jember.
Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2000.
Kertajaya, Hermawan. (2008). Arti komunitas : Gramedia Pustaka.
Kriterian Penentuan Sebuah Kawasan Ideal. (2012). Departemen Industri.
Kuncoro Mudrajat dan Suhardjono, (2002), Manajemen perbankan: Teori dan Aplikasi.
Kustantji, Emmy, Sri. (2013) Analisis Perbandingan Pendapatan Penjualan Dengan Jasa Servis Elektronik Computer Pada Toko Elektronik Di Kota Mimika.
M Utomo, E. R. (2012). Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung : Universitas Lampung.
Malingreau. (1979). Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran Citra Untuk Inventarisasi dan Analisa Pusat Pendidikan Interpretasi, Citra Penginderaan Jauh dan Survey Terpadu. Bulak Sumur: UGM
National Industrial Zoning Committee's (USA) (2001): Wilayah Industri Dan Konsep Kawasan. Industri.
NIRWAN, A. B. (2018). Analisis Dampak Pembangunan Kawasan Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Marusu Kabupaten Maros . Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Nurkolis, N. (t.thn.). Dampak Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial. Universitas Negeri Malang.
Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang Tahun 2019-2039. (t.thn.).
Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 1997.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 142 tahun 2025
Purwanto, M. Ngalin. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Putong, Iskandar, Nuring Dyah Anjaswati. 2010. Pengantar Ekonomi Makro. Jawa Timur.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang . (t.thn.).
Retna Sherlie, R. S. (2016). Interaksi Sosial Antar Warga Komplek Seruni Indah Iii Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur. Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP UNTAN Pontianak .
Sandy Adri, S. K. (2019). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Perilaku Kriminalitas . Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP).
Setiawan, Handoko Probo 2016, Alih fungsi (konversi) lahan pertanian ke non pertanian kasus di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran Kota Samarinda, eJournal Sosiatri-Sosiologi 2016,Vol 4 No. 2 hal 280-293
Sinaga, D. (2014). Statistik Dasar. Jakarta Timur : UKI PRESS.
Sitorus. (2004). Modul perencanaan penggunaan tanah.
Soekanto Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suratmo, Gunawan. 2004. Analisis mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Suryani, & Hendryadi. (2015). Metode riset kuantitatif teori dan aplikasi pada penelitian bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Sustainable Development Goals No. 4.
Teguh, M. (2010). Ekonomi Industri. Jakarta : Rajawali Pers.
Undang Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. (t.thn.).
Widiastuti, N. M. (2014). Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor. Jurnal Ilmiah. Setiawan, H. P. (2016).