ANALISIS KOORDINASI SISTEM PROTEKSI INCOMING, OUTGOING DAN RECLOSER TRAFO 1 GI SRONDOL
Abstract
Pada saaat ini kebutuhan tenaga listrik semakin meningkat, konsumen boleh
meminta pelayanan pada jumlah, waktu dan tempat sesuai kebutuhannya dan
penyedia tenaga listrik diharapkan dapat memenuhinya, dalam penyaluran tenaga
listrik mulai dari pembangkitan, penyaluran dan distribusi listrik gangguan tidak
dapat dihindari, gangguan kebanyakan merupakan hubung singkat antar phasa
atau antar phasa ketanah dan keduanya, perlindungan terhadap ganguan pada
sistem tenaga listrik harus sebaik mungkin. Untuk memberikan perlindungan
terhadap gangguan dipergunakan rele-rele khusus seperti over current relay untuk
perlindungan arus lebih ground fault relay untuk arus hubung singkat 1 phasa ke
tanah. Gardu Induk Srondol memiliki 4 penyulang dengan sistem proteksi yang
dibagi menjadi 3 bagian yaitu incoming, outgoing pada keempat penyulang dan
recloser pada setiap jaringan. Adanya perkembangan beban , jaringan tenaga
listrik dan kesepakatan proteksi membuat perlu dianalisis koordinasi proteksi
incoming, outgoing dan recloser trafo GI Srondol tersebut masih relevan atau
tidak. Pada tugas akhir ini dianalisa koordinasi sistem proteksi antara incoming,
outgoing SRL 02 dan recloser SRL02, incoming, outgoing SRL 01 dan recloser
SRL01, incoming, outgoing SRL 07 dan recloser SRL08, dan incoming, outgoing
SRL 08 dan recloser SRL08. Hasil perhitungan nilai setting OCR incoming
adalah arus primer 2078,46 A dan TMS 0,23. Pada sisi Outgoing arus primer 480
A dan TMS 0,27 pada keempat penyulang , recloser SRL 02 arus primer 360 A
dan TMS 0,13. SRL 01 arus primer 340,8 A dan TMS 0,12. SRL 07 arus primer
138 A dan TMS 0,17 dan SRL 08 arus primer adalah 313,2 A dan TMS 0,16.
Pada setting GFR nilai setting arus primer 692,82 A dan TMS 0,22, pada sisi
Outgoing nilai setting arus primer keempat penyulang sama 240 A dan TMS 0,19
recloser SRL 02 arus primer 141,783 A dan TMS 0,08. SRL 01 arus primer
134,7205 A dan TMS 0,07. SRL 07 arus primer adalah 147,96 A dan TMS 0,07
dan SRL 08 arus primer adalah 146,3314A dan TMS 0,09. Hasil penelitan
menenjukan kordinasi rele OCR untuk penyulang SRL 02 dan SRL 01 dalam
keaadan baik, namun untuk SRL 08 dan SRL 07 perlu adanya evaluasi koordinasi
proteksi karena ada potensi kegagalan koordinasi. Pada koordinasi rele GFR
proteksi recloser, outgoing dan incoming dalam keadaan baik.
Keyword : over current relay, ground fault relay, koordinasi proteksi
Daftar Pustaka
[1.] Djiteng Marsudi, 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Graha Ilmu : Yogyakarta
[2.] Gonen, Turan. 1986 . Electric power distribution system engineering McGraw
Hill, New York, US.
[3.] Grid, Alstom. 2011. Network Protetction & Automatic Guide, Protetive Relays,
Measurment & Control. Alstom Grid, London
[4.] 2016. Pola Koordinasi Proteksi Trafo Distribusi Wilayah Jawa Tengah 2016.
[5.] Pabla A.S, Abdul Hadi, 1991, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga.
[6.] Pandjaitan, Bonar. 2012. Praktik-Praktik Proteksi Sistem Tenaga Listrik.
Yogyakarta. Penerbit Andi
[7.] Pusdiklat. 2007.Pengenalan Proteksi Sistem Tenaga Listrik. C.0200 1033. PT.PLN
(Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan. Semarang.
[8.] Saadat, Hadi. 1999. Power System Analysis.The McGraw-Hill Companics.United
States.
[9.] Wahyudi, sarimun. 2012. Proteksi Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Gramond :
Bekasi
[10.] William D. Stevenson, Jr, 1984. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Erlangga : Jakarta